Tim Gabungan Agam menyelam ke dasar Danau Maninjau cari nelayan hilang
Tim Gabungan Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menurunkan tim selam untuk menyelami dasar Danau Maninjau untuk mencari Dodi Prinando (40) nelayan yang hilang di danau vulkanik itu tepatnya di Nagari atau Desa Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya semenjak Jumat (12/9) pagi.
"Tim selam dari Basarnas mencari korban di dasar danau lokasi tempat perahunya ditemukan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Ichwan Pratama Danda di Lubuk Basung, Minggu.
Ia mengatakan tim selam itu menelusuri dasar danau vulkanik tersebut beberapa jam.
Termasuk tim lainnya mencari keberadaan korban di permukaan Danau Maninjau. Namun korban belum ditemukan sampai saat ini.
"Kita sudah berupaya mencari korban di dasar dan permukaan danau, tetapi belum ditemukan sehingga pencarian dilanjutkan Minggu (14/9)," katanya.
Ia menambahkan tim gabungan mencari korban berasal dari BPBD Agam, Pemadaman Kebakaran, Basarnas Pos Pasaman, TNI, Polri, Puskesmas Maninjau, pemerintah kecamatan, pemerintah nagari, Kelompok Siaga Bencana (KSB) Nagari Bayua, KSB Tanjung Raya, warga dan lainnya.
Pencarian menggunakan perahu karet milik Basarnas, perahu aluminium milik BPBD Agam dan perahu milik masyarakat setempat.
"Perahu mengelilingi danau dalam mencari korban dan tidak ditemukan. Saya berharap korban ditemukan secepatnya," katanya.
Ia menceritakan korban bersama temannya atas nama Awaluddin (49) pergi menembak ikan pada Kamis (11/9) sekitar pukul 22:00 WIB dan istirahat pada pukul 24:00 WIB sampai Jumat (12/9) sekitar pukul 02:30 WIB.
Pada pukul 03:00 WIB korban kembali melanjutkan menembak ikan ke Danau Maninjau bersama dengan Awaluddin. Saat itu korban menggunakan perahu dan temannya tidak memakai perahu.
Beberapa waktu kemudian temannya selesai melakukan aktivitas mencari ikan, sehingga menunggu korban dan korban tidak kunjung datang. Namun warga melihat ada perahu kosong di danau pada pukul 06:00 WIB dan warga mendekati perahu itu.
Warga hanya melihat di dalam perahu hanya terdapat ikan, baju, dan dirigen. Kemudian warga melaporkan ke pihak keluarga dan pemerintah nagari.
"Pemerintah nagari melaporkan kejadian itu ke kami dan langsung mengerahkan Satgas ke lokasi untuk mencari korban," katanya.