US–Indonesia Tariff Deal Disorot Global

Pada pertengahan Juli 2025, Amerika Serikat dan Indonesia mencapai kesepakatan tarif yang menetapkan tarif impor AS atas barang Indonesia sebesar 19 %, turun dari ancaman 32 % sebelumnya,Sebagai imbalannya, Indonesia menyampaikan komitmen besar untuk membeli US$15 miliar produk energi, US$4,5 miliar produk pertanian, dan 50 pesawat Boeing 

Selain itu, Indonesia setuju menghapus tarif dan hambatan non-tarif atas ekspor AS ke pasar domestiknya—98–99 % produk AS masuk tanpa bea 

 

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menilai kesepakatan ini sebagai “kompromi yang saling menguntungkan,” meski menekankan perlindungan bagi pelaku usaha lokal 

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan optimisme bahwa kesepakatan ini memberikan kepastian bagi investor, mendorong aliran modal asing, serta memperkuat prospek ekonomi

Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti potensi pertumbuhan GDP hingga 0,5 %, lapangan kerja naik 1,3 %, dan investasi meningkat sekitar 1,6 %,Namun, Tauhid Ahmad dari IDEAS dan lainnya menyatakan bahwa tarif 19 % masih tinggi, sehingga bisa menekan daya saing ekspor Indonesia—terutama sektor tenaga kerja padat 

Bhima Yudhistira memperingatkan risiko terhadap keseimbangan perdagangan dan sektor domestik jika terlalu tergantung pada pasar AS

Media global seperti Reuters, Wall Street Journal, dan Time menyoroti bahwa kesepakatan ini adalah bagian dari strategi AS memperluas pengaruh dagang di ASEAN dan Asia Tenggara,Di Tiongkok, analis dan organisasi lingkungan seperti 350.org mengkritik bahwa komitmen impor energi AS bisa menghambat ambisi energi hijau Indonesia 

Melihat dari perspektif diplomasi ekonomi, kesepakatan tarif ini adalah kemenangan mitigasi risiko bagi Indonesia. Mampu mencegah skenario tarif 32 % yang merugikan, sambil membuka jalur ekspor dan insentif investasi baru. Namun, sifat kesepakatan yang asimetri membuka pertanyaan tentang keadilan dan keberlanjutan. Indonesia dinilai perlu memperkuat reformasi domestik, diversifikasi pasar, dan menjaga komitmen energi hijau agar manfaatnya jauh lebih luas.